Liburan? yup selalu menyenangkan
memang kalau kita pergi liburan di tengah padatnya jadwal kuliah atau
setumpuk kegiatan lain yg menguras tenaga sekaligus pikiran. Bermula
dari ajakan kawan ngopi si Abdul Hair yg punya rencana berangkat ke
Pulau Sempu bareng adik2 kostanya (cewek2) :p.
Setelah
selang 3 hari singkat cerita (hehe) akhirnya fix berangkat ke pulau
sempu 5 orang pasukan {saya, Hair, (Sintia + mas renda), Ririn}.
Meskipun Sintia + mas rendra mereka pacaran tapi bodoh amat yang penting
saya liburan ke pulau sempu akhrinya. Tugas cowok (yakaleee) yg nyiapin
segala perlengkapan buat berangkat sekalian persedian selama disana,
nyewa tas, tenda dan perlengkapan camp lainya. Untungnya mas rendra
cukup punya pengalaman liburan ke pantai atau naik gunung jadi ada yang
paham teknis + peralatan apa aja nanti buat di sana.
Perjalanan
ke sempu cukup jauh, dari Malang kota daerah dinoyo lebih tepatnya,
harus menempuh perjalanan 2 jam. Setelah 2 jam perjalanan menggunakan sepeda
motor bukan berarti kita sudah sampai pulau sempu. Kita 5 orang
baru sampai yang namanya Sendang Biru, nah dari Sendang Biru nanti ada
banyak perahu yang sediakan jasa untuk nyebrang ke Pulau Sempu. Berapa biaya
sewa perahu? kalau tidak salah ingat (karena sudah 3 tahun yg lalu)
Rp.100.000. Perjalanan dari sendang biru ke pulau sempu sekitar 15
menit, membosankan? tidak, karena selama naik perahu kita disuguhi
pemandangan laut yang biruu.
Foto
di atas perahu menuju pulau sempu. yap memang
cuma 4, karena si Hair lagi sibuk megang kamera. Selama di atas perahu
ombaknya cukup tenang bahkan bisa dibilang ga ada ombak, jadi buat
kalian yang mabuk laut ga perlu khawatir muntah, mual dan kencing di
dalam celana.
Akhirnya sampai juga di pulau sempu setelah 15 menit di atas perahu. Nah sudah sampai pulau sempu sudah bisa liburan? belum. Karena letak keindahan dan pemandangan alamnya ada di dalam pulau sempu. kita berlima harus jalan kaki kurang lebih 2 jam lamanya. Ternyata medan yang dilalu cukup berat, jalan penuh lumpur, batu, sampai akar pohon yang melintah di tengah jalan. Ingat masing2 dari kita bawa tas ransel besar isinya minimal 3-5kg yang setia ada di belakang punggung kita mulai berangkat sampai perjalanan melelahkan menuju segara anakan (di dalam pulau sempu). Selama perjalanan menuju segara anakan sekilas terlihat monyet yang hidup di pulau sempu, ini menunjukkan kalau pulau sempu masih cukup terjaga karena masih ada hewan liar disekitarnya. Semoga tetap terjaga sampai kapanpun. :)
Jalan kaki 2 jam memang butuh istirahat, bagaimana tidak, medan yang berat dan harus bawa tas ransel hampir 5 kg di pundak. Seingat saya perjalanan menuju segara anakan butuh 2x istirahat buat kita untuk isi tenaga minum air putih, makan roti atau sekedar meluruskan kaki. Setelah tenaga dikira full baru kita lanjut perjalanan. Sebelum sampai ke segara anakan kita mendegar gemuruh air pertanda bawa lokasi yang dituju sudah dekat (hehe), bukan patah semangat atau tenaga berkurang, yang ada semangat dan tenaga saya kembali full. Di akhir perjalanan, kalian yang belum pernah ke sempu berhati-hatilah karena jalan setapak yang kecil dan ada bibir hutan (bukan jurang) sangat licin dan kalau sampai terpeleset bakalan runyam.
Akhirnya yang ditunggu datang juga, sampailah kita di segara anakan setelah 2 jam membelah pulau sempu menuju segara anakan. Saya tak pikir panjang, melempar tas ransel lalu merebahkan tubuh di atas pasir segara anakan adalah pilihan yang sangat tepat. Menikmati semilir angin, debur ombak di segara anakan sungguh menyenangkan tapi itu tidak berlangsung lama karena matahari di barat sudah meredupkan sinarnya. Akhirnya mas rendra dengan bantuan saya dan Hair mendirikan tenda untuk bermalam, usahakan jangan mendirikan tenda terlalu dekat dengan bibir pantai karena malam jika air pasang tenda kalian akan kena hempasan air laut segara anakan.
Setelah tenda berdiri tegak di atas pasir pantai segara anakan, merebahkan badan adalah pilihan terbaik sembari mengembalikan stamina yang terkuras banyak selama jalan kaki tadi. Kawan yang lain Sintia dan Ririn lebih memilih bemain air sambil mengabadikan pemandangan dengan posel kamera yang mereka bawa. Menghisap rokok ditemani segalas kopi menjadi pilihan mas rendra dan Hair tentu sesekali mereka merebahkan tubuhnya pula di atas pasir.
Malam pun tiba, pemandangan paling indah bukan siang, pagi atau sore yang saya rasakan. Malam hari menjadi suasana paling nyaman + berkesan, bagaimana tidak bintang di langit terlihat sangat dekat, bercahaya dan sangat mempesona. Menikmati bintang sambil menerka rasi bintang sangat menyenangkan ditambah suasana malam yang hening sambil merasakan semilir angin. Kalian yang belum ke segara anakan, jika cuaca cerah saat malam hari, jangan lupa menikmati sinar bintang dan bentuknya yang sempurna. Waku sudah menunjukkan pukul 02.30 saat itu beristirahat memejamkan mata ditemani selimut, hembusan angin, sinar bintang di langit sungguh nyaman. Oh iya di segara anakan tidak ada sinyal sama sekali, jadi kita bebas dari "gangguan" sms,telepon bahkan bbm dari banyak orang.
Keesokan, harinya menghirup udara segar dan melihat pemandangan luar biasa di segara anakan ternyata menyenangkan. Beberapa pengunjung yang lain memilih mandi disana atau sekedar bermain air di bibir pantai, mengabadikan momen menjadi hal wajib yg harus dilakukan ternyata. Dari lokasi tenda kita bisa menikmati pemandangan lainya, selain gugusan bintang ketika malam, tingkah laku monyet selama perjalanan, bermain air atau bahkan snorkling di segara anakan. Tepat dibelakang tenda kita bisa lihat ombak samudra langsung (atlatik atau pasifik saya lupa) tapi sebelumnya kita harus berjalan naik melewati ratusan batu karang besar mati dibawahnya. Sampai di atas, angin kencang akan langsung terasa sekaligus pemandangan segara anakan yang bisa kita nikmati dari atas.
Karena persediaan air dan makanan yang kita bawa terbatas, pagi menjelang siang kita berlima akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota Malang. Memang hanya satu malam, tapi sangat menyenangkan sekaligus melelahkan perjalanan ke pulau sempu. Suatu hari nanti jika ada kesempatan, saya akan kembali kesana!! :)
cocok udah jadi penulis fiksi, kayak benzbara :D
ReplyDelete